Dito Karisma Prasetyo
Researcher in Center for World Trade Studies UGM
Business Overview
Sebuah social enterprise, melakukan inovasi produk-produk ramah lingkungan. Pembuatan produk ramah lingkungan dilatarbelakangi oleh terbengkalainya pengolahan sampah plastik di Indonesia. Dalam memproduksi produk ramah lingkungan, Evo & Co bekerjasama dengan peneliti yang telah melakukan riset untuk mengembangkan produknya. Selama kiprahnya mengembangkan produk berbahan dasar biodegradable material, Evo & Co telah menyabet sejumlah penghargaan seperti:
Activities and Stakeholder
Evo & Co melakukan program pengurangan penggunaan sampah plastik memproduksi peralatan makan dari bahan yang sepenuhnya biodegradable. Bahan biodegradable akan terurai oleh organisme dan bakteri yang ada di tanah, sehingga dapat dikategorikan sebagai circular input yang bersifat virgin dan dapat diperbaharui. Barang-barang yang diproduksi antara lain gelas, kantong-kantong sendok, garpu, sumpit hingga sedotan. Bahan dasar yang digunakan untuk menggantikan produk plastik yang selama ini lazim dipakai adalah menggunakan bahan yang berasal dari alam.
Dalam rantai produksinya, Evo & Co melibatkan masyarakat lokal seperti kelompok petani yang mensuplai circular raw material seperti petani rumput laut, pengepul ampas tebu, petani beras, petani singkong dan pengepul bambu. Evo & Co juga memasarkan produk foodware ke restoran-restoran dan bermitra dengan pemerintah dalam penyelenggaraan event Misalnya seperti kampanye Back to 60’s
Local Wisdom
Dalam narasi mempopulerkan penggunaan produk berbahan dasar circular input seperti material biodegradable dalam kehidupan sehari-hari, Evo & Co mengusung kampanye sosial bertajuk “Back to 60s”. Kampanye ini mengangkat nostalgia tahun 1960an dan inspirasi konsepsi back to nature dimana masyarakat diajak untuk memikirkan kembali pola konsumsi plastik sekali pakai dan belajar dari era 60an yang bisa menjalin keselarasan dengan alam.
Di elemen sosial ekonominya, Evo & Co juga memperluas kesempatan kemitraan bisnis yang inklusif dengan memberdayakan petani-petani lokal yang berperan sebagai supplier raw material, bahkan jejaring suppliernya sudah mencakup Sulawesi Selatan